Tetap Bagikan Daging Babi Gratis Jelang Galungan
![]() |
Nasabah krama tamiu mengambil hadiah daging babi, beras, dan kupon belanja di halaman samping kantor LPD Kedonganan, Senin (14/9). |
Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Desa Adat Kedonganan kembali bergerak membangkitkan sektor riil krama adat setempat di masa pandemi coronavirus disease 2019 (covid-19). Setelah membuka Tenten Krama Adat Kedonganan (Tekad) pekan lalu, LPD Kedonganan menggairahkan warung-warung lokal milik krama adat Kedonganan melalui pembagian voucher atau kupon belanja di warung lokal senilai Rp 50.000 kepada krama dan nasabah krama tamiu. Kupon belanja itu melengkapi program berbagi daging babi menyongsong hari raya Galungan dan Kuningan, Senin (14/9).
Tiap
krama dan nasabah menerima masing-masing
3 kg daging babi, kupon belanja senilai Rp 50.000 serta beras 10 kg untuk krama mipil atau krama ngarep (warga adat setempat) dan 5 kg untuk nasabah krama tamiu. “Biasanya kami berikan
uang bumbu. Kali ini, kami ganti dengan voucher
belanja di warung lokal milik krama
Kedonganan,” kata Kepala LPD Kedonganan, I Ketut Madra.
Langkah
ini, kata Madra, sebagai bagian dari upaya menggairahkan ekonomi krama yang selama enam bulan terakhir
ambruk karena pandemi covid-19. Dengan berbelanja di warung-warung lokal,
diharapkan perekonomian krama adat
bisa berdenyut lagi. Hal ini, kata Madra, sebagai implementasi konsep gilik-saguluk salunglung sabayantaka
dalam masyarakat Bali.
Madra
menjelaskan ada 150 warung milik krama
adat yang diikutkan dalam program kupon belanja LPD Kedonganan ini.
Warung-warung eceran itu merupakan nasabah LPD Kedonganan.
“Secara
praktis program kupon belanja di warung lokal ini bertujuan untuk membuka
peluang bagi warung-warung lokal milik krama
sekaligus memeratakan rezeki di masa pandemi. Di masa sulit ini, mari utamakan
berbelanja di warung milik krama. Kita saling membantu, saling menguatkan
dengan cara ini ,” ungkap Madra.
Penerima
daging babi dan kupon belanja merupakan krama
mipil atau krama ngarep (warga
adat) yang memiliki saldo mengendap minimal Rp 200.000. Sementara untuk nasabah
krama tamiu (warga pendatang beragama
Hindu yang tinggal di Kedonganan) dan tamiu
(warga pendatang non-Hindu), baru bisa mendapatkan daging babi dan kupon
belanja apabila memiliki saldo tabungan minimal Rp 10 juta atau deposito lebih
dari Rp 50 juta. Jika nasabah krama
ngarep, krama tamiu dan tamiu memiliki tabungan atau deposito
lebih dari Rp 200 juta, akan mendapatkan tambahan parsel.
Kupon
belanja untuk nasabah krama ngarep
bisa dibelanjakan di warung-warung lokal di Kedonganan. Sementara kupon belanja
untuk nasabah krama tamiu dan tamiu bisa digunakan di Tekad (Tenten Krama Desa Adat Kedongnan) yang
baru dibuka 9 September 2020 lalu. Kupon belanja bisa digunakan mulai 14
September hingga 14 Desember 2020. Total anggaran untuk program ini senilai Rp 850 juta.
Untuk
mencegah kerumunan massa, pembagian daging babi dan kupon belanja kepada krama ngarep itu dilakukan di
banjar-banjar dengan dikoordinasikan oleh para kelian banjar dan anggota badan
pengawas (BP) LPD Kedonganan yang ada di banjar-banjar. Sementara penyerahan
daging babi dan kupon belanja untuk nasabah krama
tamiu dan tamiu dilakukan di LPD
Kedonganan. Namun, penyerahan simbolis dilakukan di LPD Kedonganan.
Kepala
Tata Usaha LPD Kedonganan, I Wayan Suriawan menjelaskan jumlah penerima paket
daging babi Galungan yang dibagikan LPD Kedonganan sebanyak 3.150 orang. 1.644
orang merupakan penerima paket I yang terdiri atas 1.223 krama ngarep, 59 orang krama
lemetenan pemilik saldo tabungan sama atau lebih dari Rp 200 juta, 36 krama tamiu dengan saldo tabungan sama
atau lebih dari Rp 200 juta, 77 orang nasabah krama tamiu dengan saldo deposito sama atau lebih dari Rp 200 juta,
15 nasabah kredit terbaik, serta 234 undangan. Sementara 1.506 lainnya penerima
paket II yang terdiri atas 1.197 krama tamiu dengan saldo tabungan sama atau
lebih dari Rp 10 juta hingga Rp 200 juta dan 309 krama tamiu dengan saldo deposito
sama atau lebih dari Rp 50 juta hingga lebih dari Rp 200 juta.
Program
berbagi daging babi setiap menjelang hari raya Galungan merupakan revitalisasi
tradisi mapatung sebagai nilai
manfaat (labdha) yang diberikan LPD
Kedonganan kepada krama dan nasabah.
Program ini dimulai pada perayaan Galungan 4 Juli 2011.
Salah
seorang nasabah krama tamiu dari
Klungkung, Dewa Gede Sayang berterima kasih kepada LPD Kedonganan karena tetap
bisa berbagi daging babi kepada nasabahnya. Dewa Gede Sayang beristri warga
Kedonganan dan sudah menjadi nasabah cukup lama. Dia berharap program ini bisa
terus berlanjut dan terus ditingkatkan pengaturannya agar makin berkualitas.
Hal
senada diungkapkan nasabah krama tamiu
dari Susut Bangli, Putu Edi Putrawan. Nasabah yang tinggal di Jimbaran ini
menjadi nasabah LPD Kedonganan sejak tahun 1990. “Tiang berterima kasih kepada
LPD Kedonganan yang tetap bisa memperhatikan kami nasabah krama tamiu saat hari Galungan,” kata Putu Edi.
Krama
Desa Adat Kedonganan yang juga pemilik Home Store Ayu Mesari I, Agus Mahendra
Winatha mengapresiasi program kupon belanja untuk warung-warung lokal. Penjual
aneka dupa harum ini juga berterima kasih kepada krama yang membelanjakan kupon belanjanya di gerai miliknya. (b.)
_________________________________
Teks dan foto: Sujaya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar