Jro Mangku Wayan Sudirta, tukang cukur Bali dari Banjar Kayangan, Desa Peguyangan Kangin, Denpasar.
Menjadi tukang cukur mungkin belum menjadi
pekerjaan impian orang Bali. Namun, Jro Mangku Wayan Sudirta (52), warga Banjar
Kayangan, Desa Peguyangan Kangin, Denpasar Utara, sudah 20 tahun melakoni
pekerjaan sebagai tukang cukur. Sejak tahun 1998 hingga sekarang, dia tidak
pernah berhenti melayani warga yang hendak memotong rambut mereka.
“Ini pekerjaan warisan leluhur saya,” kata
Mangku Sudirta sembari tersenyum saat diajak berbincang di gerai tempatnya
membuka jasa tukang cukur di Jalan Cekomaria, Peguyangan Kangin, Denpasar
Utara.
![]() |
Jro Mangku Wayan Sudirta |
Ya, tukang cukur memang menjadi pekerjaan yang
dilakoni Mangku Sudirta secara turun-temurun. Seingat Mangku Sudirta, kakek
buyutnya juga seorang tukang cukur. Pekerjaan ini lalu dilanjutkan kakek dan
ayahnya. Mangku Sudirta lalu meneruskan pekerjaan ini sampai sekarang.
Keputusan melanjutkan pekerjaan leluhur sebagai
tukang cukur tidak lepas dari kondisi yang dihadapi Mangku Sudirta. Sebagai
pamangku di Pura Dadia Kayu Selem di desanya, Mangku Sudirta tidak bisa
mengambil pekerjaan kantoran yang membutuhkan disiplin waktu yang ketat.
“Saya sudah ngayah
sebagai pamangku sejak SMA. Ini tugas
suci yang tidak bisa ditinggalkan. Harus saya jalani,” tutur Mangku Sudirta.
Dengan menjadi tukang cukur, imbuh Mangku
Sudirta, dia bisa memiliki waktu yang amat longgar sehingga tetap bisa ngayah di pura. Ketika tiba waktunya ngayah, terutama saat Purnama atau
Tilem, Mangku Sudirta akan menutup gerainya.
“Konsumen di sini sudah maklum. Mereka akan
datang memotong rambut di luar hari Purnama atau Tilem,” kata Mangku Sudirta.
Mangku Sudirta mengaku belajar mencukur rambut
secara swaajar atau autodidak. Dulu, dia selalu ikut ayahnya saat menjalankan
tugas sebagai tukang cukur.
“Dulu orang mencukur rambut tidak membayar,
tapi memberikan apa yang dimiliki sebagai tanda terima kasih. Misalnya, dikasi
beras atau lainnya. Saya tahu itu karena dulu sering ikut ayah dan kakek,”
tutur Mangku Sudirta.
Lantas, apakah kini sang anak juga mau
melanjutkan pekerjaan sebagai tukang cukur? “Anak saya juga terkadang ikut
membantu saya saat melayani konsumen. Dia sudah bisa menjadi seorang tukang
cukur. Apakah nanti akan melanjutkan pekerjaan ini atau tidak, tentu tergantung
dia,” kata Mangku Sudirta. (b.)
________________________
Penulis: Ketut Jagra
Foto: Ketut Jagra
Foto: Ketut Jagra
Penyunting: I Made Sujaya
KOMENTAR