Penangkapan ikan yang tidak ramah lingkungan , seperti penggunaan bom ikan atau potas, harus dihentikan. Pasalnya, penangkapan ikan yang ti...
Penangkapan
ikan yang tidak ramah lingkungan, seperti penggunaan bom ikan atau potas, harus
dihentikan. Pasalnya, penangkapan ikan yang tidak ramah lingkungan berpotensi
merusak ekosistem dan berbahaya bagi masa depan.
Hal ini
disampaikan Kepala Bidang Pengelolaan Pembudidayaan Ikan, Dinas Perikanan dan
Ketahanan Pangan, Luh Suri Urpini saat menghadiri penebaran 20 ribu benih ikan di
depan Dam PDAM Kesiman Kertalangu, Senin (24/4). Kegiatan serangkaian
memperingati Hari Bumi dan Hari Kartini yang jatuh pada 22 April itu, digelar
oleh Persatuan Wanita Gereja Kristen
Protestan Bali (PWGKPB) Wilayah Kota Denpasar bekerjasama dengan Dinas
Perikanan dan Ketahanan Pangan Kota Denpasar.
![]() |
Ibu-ibu menebarkan 20 benih ikan nila di Dam PDAM Kesiman Kertalangu, Senin (24/4). |
“Ketika benih
ikan sudah bisa dipanen, silakan dipancing, asalkan jangan menggunakan alat
penangkap yang tidak ramah lingkungan, seperti bom ikan atau potas,” kata Suri
Urpini.
Menurut Suri
Urpini, kepada PW GKPB, pihaknya menyerahkan 20 ribu ikan nila, dalam 22 kantong. Benih ikan yang ditebar dari jenis
ikan nila ini, masing–masing baru berukuran 3-5 cm, dengan umur 1.2 bulan. Benih
ini akan bisa dipanen dalam kurun waktu 3-4 bulan mendatang.
“Kami memiliki
UPT untuk menyediakan benih ikan. Masyarakat yang berkeinginan bisa mendapatkan
benih untuk ditebar di perairan umum, kami fasilitasi dan itu gratis,”
imbuhnya.
Ketua GKPB
Dian “Dian Kristawati”, Sagung Intan Indrayani menjelaskan, kegiatan ini bagian
dari rangkaian memperingati Hari Kartini dan Hari Bumi, yang sudah berjalan rutin setiap tahun. “Kami berterimakasih atas
dukungan Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kota Denpasar,” terang Sagung
Intan.
Prebekel
Kesiman Petilan, I Wayan Mariana menyambut baik kegiatan penebaran benih ikan
ini. Pihaknya menyatakan akan turut serta mengembangka kawasan Tukad Kesiman
ini sebagai destinasi menarik bagi para pemancing. “Memang kami akan merancang
alur sungai di Kesiman ini sebagai lokasi wisata untuk para pemancing,” kata
Mariana. (b.)
Teks dan Foto: Direndra
COMMENTS