Berbagi daging babi di hari Galungan menjadi tradisi baru di Desa Adat Kedonganan. Perawat semangat berbagi itu tiada lain LPD Kedonganan, ...
Berbagi daging babi di hari Galungan menjadi tradisi baru di
Desa Adat Kedonganan. Perawat semangat berbagi itu tiada lain LPD Kedonganan,
lembaga keuangan khusus komunitas adat Bali milik Desa Adat Kedonganan. Sejak
Juli 2011, LPD Kedonganan rutin membagikan secara gratis daging babi bagi
seluruh krama dan nasabahnya. Ini
semacam “hadiah” hari Galungan dari LPD Kedonganan.
Minggu (12/7) pagi, tradisi berbagi daging babi itu
kembali digelar. Bertempat di jaba sisi
Pura Bale Agung Desa Adat Kedonganan yang sekaligus difungsikan sebagai halaman
parkir LPD itu, sekitar 6 ton daging babi dibagikan kepada krama desa dan nasabah.
“Biasanya, daging babi dibagikan setiap hari Penyajaan Galungan (Senin, dua hari menjelang
Galungan). Namun, karena besok (hari ini) dilaksanakan upacara melasti serangkaian Karya Padudusan Agung, Ngenteg Linggih lan Mupuk Padagingan di Pura
Dalem Kahyangan dan Mrajapati, acara pembagian daging babi dimajukan ke hari
Minggu,” kata Wakil Ketua LPD Kedonganan, I Wayan Suriawan.
Masing-masing krama
menerima 3 kg daging babi serta uang Rp 50.000. Uang itu disebut sebagai “uang
kehadiran” atau pun “uang bumbu”. “Uang ini sebagai apresiasi atas kehadiran krama sekaligus biaya bumbu untuk mengolah
daging babi yang didapat,” jelas Suriawan.
Jumlah krama adat
yang menerima daging babi sebanyak 1.163 orang. Selain itu, daging babi juga
diberikan kepada krama tamiu yang
menjadi nasabah sebanyak 573 orang, panitia karya sebanyak 149 orang dan pemangku serta karyawan sebanyak 90
orang.
"Total krama
yang menerima daging babi sebanyak 1.975 orang dengan volume daging babi yang
dibagikan seluruhnya sebesar 5.925 kg atau 6 ton," kata Suriawan.
Krama desa
penerima daging babi merupakan nasabah LPD dengan saldo mengendap minimal Rp
200 ribu. Seluruh krama Desa Adat
Kedonganan memiliki tabungan dengan saldo minimal Rp 200 ribu, sehingga
seluruhnya berhak mendapat daging babi. Sementara krama tamiu nasabah LPD yang menerima daging babi mesti memiliki
tabungan atau deposito minimal Rp 5 juta.
Kepala LPD Kedonganan, I Ketut Madra menyatakan pembagian
daging babi menjelang hari raya Galungan sudah menjadi program rutin di LPD
Kedonganan. Karena itu, kegiatan ini tetap dilaksanakan meskipun di desa sedang
berlangsung karya. "Daging babi
ini sebagai manfaat (labda) yang
diterima krama dan nasabah sekaligus
tanda ikatan kebersamaan dan kekeluargaan antara LPD dan krama serta nasabah," kata Madra.
Bendesa Adat Kedonganan, I Ketut Puja mengharapkan krama Desa Adat Kedonganan bisa memanfaatkan daging babi yang
diterima untuk kepentingan menyongsong perayaan Galungan dan Kuningan. Puja
juga mengharapkan pembagian daging babi bisa makin mempererat hubungan dan
dukungan krama kepada LPD sebagai
lembaga keuangan milik desa adat.
Wah, tradisi yang patut dijaga dan terus dipertahankan. Tradisi seperti ini dapat membantu masyarakat yang lainya serta memperat tali persaudaraan. Selamat hari raya Galungan semua teman- teman Hindu terkususnya yang berdomisili di Bali.
BalasHapus