![]() |
Pedagang di Pantai Kuta menawarkan dagangannya kepada wisatawan. |
Bali boleh saja berbangga dengan industri pariwisata yang
berkembang pesat. Banyak orang luar pun berdatangan ke Pulau Dewata ini untuk
mengais rezeki. Namun, justru pengangguran di Bali meningkat. Data tahun 2014
menunjukkan sebanyak 44 ribu orang Bali masih menjadi pengangguran.
Fakta ini dikemukakan Gubernur Bali, I Made Mangku Pastika
saat menyampaikan pidato Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) tahun 2014 di depan
sidang paripurna DPRD Bali, awal pekan lalu.
Menurut Mangku Pastika, penyerapan tenaga kerja di Bali
mencapai 98,10%. Secara absolut, jumlah penduduk 15 tahun ke atas di Bali yang
terserap di lapangan kerja mencapai 2,3 juta orang.
Jika dibandingkan dengan data tahun 2013, jumlah
pengangguran di Bali mengalami peningkatan. Dalam LPJ Gubernur Mangku Pastika
yang disampaikan dalam sidang DPRD Bali, 11 April 2014 lalu, memiliki 41,48
ribu orang pengangguran. Jumlah penduduk 15 tahun ke atas yang telah terserap lapangan
pekerjaan tahun 2013 mencapai 2.273,90 ribu orang atau sekitar 98,21% tenaga
kerja Bali bisa diserap. Ini berarti terjadi peningkatan jumlah pengangguran
kurang lebih 10% pada tahun 2014.
Hanya memang, jika dilihat secara nasional, angka pengangguran di Bali masih rendah, hanya 1,9%. Secara nasional pengangguran di Indonesia per Agustus 2014 tercatat 5,94%. Pemerintah menargetkan angka pengangguran di Indonesia tahun 2015 menjadi 5,6%.
Pertumbuhan ekonomi Bali sebetulnya cukup stabil. Pada tahun
2014, Bali mencatatkan pertumbuhan ekonomi 6,18%, melampaui pertumbuhan ekonomi
Nasional yang hanya 5,02%. Pendapatan perkapita penduduk Bali meningkat dari Rp 23,31 juta per kapita per tahun pada tahun 2013 menjadi Rp 25,juta per kapita per tahun pada tahun 2014.
Total pendapatan domestik regional bruto (PDRB) Bali juga
mengalami peningkatan 12,37%, dari Rp 94,56 triliun pada tahun 2013 menjadi Rp 106,25
triliun pada tahun 2014.
Namun, angka inflasi Bali selama tahun 2014 juga tergolong
tinggi. Tercatat inflasi sepanjang tahun itu sebesar 8,43%. Angka ini meningkat
signifikan dibandingkan pada tahun 2013 yang sebesar 7,35%. Peningkatan inflasi
ini dipicu kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) pada pengujung tahun 2014. (b.)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar