Teks dan Foto: I Ketut Jagra
Orang Bali umumnya akan menanam ari-ari bayi yang baru lahir
di pekarangan rumah. Jika bayi laki-laki, ari-ari ditanam di sisi sebelah kanan
pintu bale meten, sedangkan jika perempuan ditanam di sisi sebelah kiri pintu.
![]() |
Ari-ari yang digantung di pohon bukak |
Namun, di Desa Bayung Gede, Kecamatan Kintamani, Kabupaten
Bangli, ada tradisi unik dalam memperlakukan ari-ari bayi. Di desa ini, ari-ari
bayi baru lahir tidak ditanam di pekarangan rumah, melainkan digantung di sebuah
kuburan khusus yang oleh warga setempat disebut setra (kuburan) ari-ari.
Setra ari-ari
terletak di selatan desa dan dikelilingi jalan melingkar yang bisa dilalui
kendaraan bermotor. Luasnya sekitar 60 are. Kuburan ini berupa sebuah hutan kecil
yang ditumbuhi berbagai pepohonan, terutama pohon bukak. Pada ranting pohon
bukak inilah, ari-ari bayi yang sudah dimasukkan ke dalam tempurung kelapa itu
digantungkan.
“Ari-ari hanya boleh digantung di pohon bukak,” kata I Wayan
Suwela, salah seorang tokoh masyarakat Bayung Gede.
Pohon bukak itu diduga memiliki fungsi yang sama dengan
pohon taru menyan di Desa Trunyan, yakni menyerap bau. Itu sebabnya, meskipun
di kuburan ini ada banyak ari-ari yang digantung dan sudah berusia lama, sama
sekali tak tercium bau tidak sedap.
Ari-ari yang tergantung tidak dirawat khusus, tetapi
dibiarkan tetap tergantung. Bila pun ari-ari itu terjatuh, warga tidak akan
memungutnya kembali.
![]() |
Setra ari-ari Desa Bayung Gede |
Kendati pun tidak disebutkan dalam aturan tertulis, tidak
ada warga yang melanggar tradisi ini. Sesuai tradisi yang berlaku, warga yang
melanggar tradisi ini dikenai denda berupa 200 keping uang bolong dan
melaksanakan upacara masayut atau
pembersihan pekarangan tempat di mana ari-ari itu ditanam. Denda yang dikenakan
kepada warga yang melanggar tersebut akan diserahkan kepada desa.
Bayung Gede tergolong desa Bali Kuno yang kaya tradisi. Selain tadisi menggantung ari-ari, warga desa ini juga mewarisi tradisi larangan berpoligami. Seperti apa larangan berpoligami di desa ini, baca laporan INI! (b.)
Bayung Gede tergolong desa Bali Kuno yang kaya tradisi. Selain tadisi menggantung ari-ari, warga desa ini juga mewarisi tradisi larangan berpoligami. Seperti apa larangan berpoligami di desa ini, baca laporan INI! (b.)
unik juga ya gan tradisi di desa tersebut
BalasHapus