Teks: I Made Sujaya
Mapatung atau juga disebut mapayon merupakan media untuk mempererat
kekerabatan, kekeluargaan dan kebersamaan di antara krama. Melalui tradisi mapatung,
krama bisa bertemu dengan kerabat,
keluarga atau sahabat-sahabatnya. Di sanalah terjadi interaksi sosial, saling
berbagi rasa. Di sanalah terdengar tawa, terbetik aneka cerita.
![]() |
Tradisi mapatung (Foto: Wiadnyana) |
Menurut
peneliti adat Bali, Prof. Dr. I Wayan P. Windia, S.H., M.H., sejatinya apa yang
disebut sebagai mapatung itu adalah mapayon. Yang dinamakan mapatung adalah orang yang menyertai
tradisi mapayon. Tradisinya sendiri
bernama mapayon. “Namun, kebanyakan
memang orang lantas menyebut tradisi itu mapatung,”
kata Windia.
Menurut
Windia, mapatung atau mapayon merupakan media untuk mempererat
kekerabatan, kekeluargaan dan kebersamaan di antara krama. Melalui tradisi mapatung,
krama bisa bertemu dengan kerabat,
keluarga atau sahabat-sahabatnya. Di sanalah terjadi interaksi sosial, saling
berbagi rasa. Di sanalah terdengar tawa, terbetik aneka cerita.
“Itu
yang sesungguhnya menjadi hakikat atau makna dari tradisi mapatung. Kalau dicari gampangnya, jauh lebih praktis membeli
daging babi di pasar saja, tak perlu repot-repot begadang menyembelih babi.
Namun, kalau membeli kita kehilangan interaksi, kehilangan kesempatan saling
berbagi. Pada tradisi mapatung itulah
kita menemukan semua itu,” kata Windia yang juga Ketua Bali Shanti Unud.
Wayan P. Windia (Foto: Dokumen Pribadi) |
Namun,
Wayan Windia menambahkan, jika dicermati baik-baik, pelaksanaan tradisi mapatung atau mapayon sesungguhnya sangat bermanfaat. Pasalnya, daging babi yang
didapat jauh lebih murah harganya tinimbang jika membeli di pasar.
Yang
jadi kelian sekaa mapatung (ketua
kelompok mapatung) biasanya tidak
akan mencari keuntungan. Dia hanya mendapat bagian yang sedikit lebih banyak
dari anggota sekaa. Namanya, penengahan.
“Kalau
membeli di pasar tentu lebih mahal harganya karena yang menjual mencari
keuntungan,” jelas Windia.
Selain
itu, keuntungan lain dari mapatung
yakni daging babi yang didapat relatif lengkap. Orang yang ikut mapatung akan mendapat bagian yang sama,
baik balung, kulit, jeroan, darah dan lainnya. Kalau membeli daging babi di
pasar, belum tentu semua bagian tubuh babi bisa didapat. (b.)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar