LPD Pecatu Gelar Pelatihan Wirausaha
ADVERTORIAL
Sebagai destinasi wisata yang sedang berkembang, Desa Pecatu
di Badung Selatan, masih membutuhkan banyak wirausaha muda. Pasalnya, Pecatu
menyimpan banyak peluang, terutama di sektor pariwisata yang belum tergarap. Karena
itu, anak-anak muda Pecatu didorong untuk berwirausaha.
Untuk mendorong makin banyaknya lahir wirausaha muda di
Pecatu, LPD Desa Adat Pecatu menggelar pelatihan wirausaha, Sabtu (14/11). Pelatihan
yang diikuti sekitar 50 peserta dari para pemuda dan pengusaha muda Pecatu itu menghadirkan
Guru Besar Ekonomi Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas) Denpasar, IB Raka
Suardana.
![]() |
Kepala LPD Pecatu, I Ketut Giriarta (tiga dari kanan) dan Guru Besar Ekonomi Undiknas Denpasar, IB Raka Suardana (dua dari kanan) menyalami para peserta pelatihan wirausaha Pecatu. (balisaja.com) |
Giriarta meminta agar apa yang didapat dalam pelatihan
wirausaha tidak hanya dipikirkan tetapi disikapi dan ditindaklanjuti dengan
aksi nyata. “Silakan buat rencana bisnisnya dan ajukan kepada kami. Silakan
juga langsung beraksi membuat usaha sesuai kemampuan,” kata Giriarta.
LPD Pecatu, kata Giriarta, terbuka untuk melayani anak-anak
muda Pecatu yang ingin mengembangkan diri sebagai wirausaha. Giriarta menyatakan sesungguhnya LPD Pecatu
masih kekurangan pengguna dana dari masyarakat Pecatu sendiri.
“Komposisi penggunaan dana masih lebih besar dari krama tamiu. Saya mengajak anak-anak
muda Pecatu untuk memanfaatkan hal ini sebaik-baiknya,” kata Giriarta.
Salah seorang pengusaha muda Pecatu yang ikut pelatihan, I
Made Wiranata menanyakan bagaimana bentuk dukungan LPD Pecatu terhadap
keinginan anak-anak muda Pecatu yang ingin berusaha. “Apakah syarat pengajuan
kredit akan dipermudah atau bagaimana?” kata Wiranata.
Giriarta menyatakan LPD Pecatu selama ini sudah sangat
terbuka dengan krama Desa Adat Pecatu dalam hal kredit. Menurut Giriarta, LPD
sudah memberikan kemudahan dalam hal persyaratan kredit yang tidak seketat
lembaga perbankan. Hal ini dikarenakan LPD memang didirikan untuk memudahkan
akses keuangan bagi krama desa adat.
“Namun, kemudahan itu jangan diartikan bahwa sekarang
mengajukan kredit lantas saat itu juga harus disetujui. Lantas kalau
ditanya-tanyai sedikit, dianggap mempersulit. LPD ini memang milik kita
bersama, tetapi justru karena itu harus kita gunakan dengan penuh perhitungan
dan pertimbangan matang,” kata Giriarta.
Selama ini, kata Giriarta, LPD Pecatu sudah memiliki produk
Kredit Krama Pecatu Sejahtera bagi krama yang ingin berwirausaha dengan plafon
Rp 20 juta. Produk ini termasuk kredit tanpa agunan dan syaratnya amat mudah.
Hanya dengan membawa Kartu Tanda Penduduk (KTP), kredit bisa dicairkan dalam
waktu dua jam.
Peserta pelatihan lainnya, Kadek Budi Santika mengusulkan
agar pelatihan serupa digelar lagi dengan melibatkan para pengusaha Pecatu yang
sudah sukses. Dengan begitu terjadi bagi-bagi pengalaman mendirikan dan
mengembangkan usaha.
Giriarta menyambut baik usulan itu. Bahkan, Giriarta
merencanakan menggelar acara serupa secara rutin saban tahun. Khusus untuk
tahun ini, Giriarta menantang para peserta pelatihan membuat proposal bisnis.
Proposal bisnis terbaik akan diumumkan saat puncak perayaan HUT ke-27 LPD
Pecatu, 12 Desember 2015 dan diberikan hadiah khusus.
IB Raka Suardana menegaskan selain kemampuan dan motivasi
diri, keberanian dan kreativitas merupakan kunci utama seseorang yang ingin
menjadi wirausaha. Seorang wirausaha muda mesti berani melangkah dan berani
mengambil risiko. Di sisi lain, seorang wirausaha muda harus kreatif
menciptakan sesuatu yang baru, berbeda dengan apa yang sudah ada dan dilakukan orang lain.
Namun, semua modal sebagai wirausaha itu berakar pada satu
sikap dasar, yaitu kemauan untuk berubah. Seorang calon wirausaha harus mau
berubah dan perubahan dimulai dari diri sendiri.
“Kalau kita tidak mau berubah, tidak akan pernah terjadi
perubahan dengan negara kita. Karena itu, mari berubah dari sekarang,” ajak
Raka Suardana. (b.)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar