Teks dan Foto: I Made Sujaya
Beberapa hari
terakhir, beberapa kali hujan mengguyur sebagian wilayah Bali. Udara yang
sebelumnya terasa begitu panas, perlahan mulai terasa menyejukkan. Inilah hujan
Sasih Kalima (bulan ke lima dalam sistem penanggalan Bali) yang menyegarkan.
![]() |
Simpan makanan dengan baik agar tidak dikerubungi lalat. Sasih kalima ditandai dengan musim lalat |
Menurut perhitungan kalender Bali, Sasih Kalima kali ini dimulai
pada Soma Paing wuku Langkir, Senin (4/11) hari ini dan berakhir pada Soma
Kliwon wuku Krulut, Senin (2/12) mendatang bertepatan dengan Tilem Kalima.
Tradisi Bali menandai Sasih Kalima sebagai musim pancaroba
yakni peralihan dari musim kemarau ke musim hujan. Langit memang diselimuti
mendung pada Sasih Kalima, tapi hujan tak kunjung turun merata. Karena itu,
udara terasa penat, bahkan terkadang panas menyengat. Namun, sesekali udara
terasa lembab.
Kondisi cuaca yang penat
bersilang lembab itu menyebabkan lalat mulai merubung. Ulat-ulat juga
mulai keluar dari liangnya. Tak ketinggalan laron-laron juga mulai menyerbu
terang lampu lalu menemu ajalnya.
Karena itu, Sasih Kalima benar-benar patut dijemput dengan
kewaspadaan karena berpengaruh tidak baik bagi kesehatan. Jika Anda ceroboh
menaruh makanan, bukan tidak mungkin Anda dirajam sakit.
Penyebabnya tak lain lalat-lalat yang kini sedang merubung.
Seperti diketahui, lalat terbiasa hidup bolak-balik dari tempat paling kotor ke
tempat paling bersih.
Selain lalat, Sasih Kalima juga ditandai dengan keluarnya
ulat dari sarangnya. Seperti halnya lalat, ulat juga berbahaya bagi kesehatan
manusia.
Ciri lain Sasih Kalima yakni datangnya para laron. Terang
lampu akan diserbu ribuan laron. Ironisnya, di terang lampu itulah laron-laron
itu menemui ajalnya.
Lalat dan laron menjadi cermin penting bagi manusia dalam
menjalani laku hidupnya. Manusia hendaknya tak meniru perilaku lalat yang
“bermuka dua”, sekali tempo menjadi orang paling bijak, tetapi sekali tempo
juga menjadi orang yang berkubang maksiat. Begitu juga manusia seyogyanya tak
meniru perilaku laron, asyik menyerbu kenikmatan sesaat tetapi akhirnya menemui
ajal di atas kenikmatan itu.
Kendati secara umum cuaca Sasih Kalima kurang baik bagi
kesehatan, hujan pertama Sasih Kalima membuat pepohonan segar, tetumbuhan mulai
menghijau, musim mangga pun tiba. Bagi petani yang suka menanam kacang-kacangan
biasanya akan mulai menanam benih pada sasih ini. Memang, Sasih Kalima dianggap
sebagai musim baik untuk menanam umbi-umbian dan segala tanaman yang berbuah.
Hujan pada Sasih Kalima umumnya merupakan hujan lokal.
Turunnya tidak merata, memang. Namun, sesekali bisa ditingkahi banjir bandang
yang bisa merusak segala tanaman dan pepohonan.
Saat Tepat Menebang
Pohon
Sekalipun Sasih Kalima disebut-sebut sebagai musim pancaroba
yang tidak baik kesehatan, Sasih Kalima dalam tenung wariga dianggap sebagai
saat yang baik untuk menebang pohon untuk digunakan sebagai bahan bangunan.
Pada Sasih Kalima, kadar air tergolong rendah
sehingga kayu tak mudah dimakan ngengat.
Namun, menebang pohon tak boleh sembarangan. Jangan sebarang
pohon ditebang karena bisa menyebabkan kegundulan sehingga memicu tanah longsor
atau pun banjir. Pilihlah pohon yang tua
dan tidak produktif. Begitulah tetua-tetua Bali mengingatkan. (b.)
Masukkan yang baik, hanya saja waktu panca roba sekarang ini tidak lagi berlangsung secara teratur. Jadi sulit untuk bisa diperkirakan sesuai siklusnya, ya karena siklusnya yang tidak menentu tadi. Maka pertanyaan saya adalah: apakah masa/waktu sasih kalima, (4-11 sampai 2-12) itu bisa dijadikan patokan baku?
BalasHapus