Dari Ajang Festival Nusa Dua 2013
Teks dan Foto: I Putu Suryadi, Editor: I Made Sujaya
Basa gede merupakan bumbu inti dalam masakan
tradisional khas Bali. Basa gede atau
disebut juga basa genep terdiri dari empat unsur utama, yakni isen (laos), kunyit (kunir), jae
(jahe), dan cekuh (kencur). Keempat unsur
itu akan dilengkapi dengan unsur-unsur lain hingga mencapai 10 unsur, seperti
bawang merah, bawang putih, cabai, rempah-rempah, garam dan terasi.
Bumbu basa gede inilah yang dijadikan ajang
lomba oleh Indonesian Chef Association (ICA) Bali dalam Nusa Dua Fiesta (NDF)
atau Festival Nusa Dua, Sabtu (16/11). Sekitar 10 chef
(juru masak) hotel di Bali mengadu kepiawaian mereka meracik bumbu basa gede. Para peserta diberi waktu
satu jam untuk menyiapkan bumbu basa gede.
Mereka dituntut menyajikan basa gede,
mulai dari pemilihan bahan hingga mengolah menjadi satu kilo basa gede.
Para peserta
juga diberikan tantangan menarik. Jika dalam tradisi Bali meracik bumbu basa
gede tidak sampai menggunakan takaran timbangan dalam memanfaatkan bahan-bahan
bumbu, dalam lomba kali ini mewajibkan peserta menimbang bahan-bahan itu secara
digital. Ketua Panitia Lomba yang juga Ketua BPD Indonesian Chef Association
(ICA) Bali, Komang Adi Arsana menjelaskan panitia memang menentukan ukuran
dalam penggunaan bahan membuat basa gede. Hal ini dimaksudkan agar bisa
dijadikan acuan bagi para chef lainnya dan masyarakat umum.
Para peserta pun
sempat kaget ketika ada penimbangan bahan. Pasalnya, selama ini, bahan-bahan
untuk meracik basa gede tidak pernah ditakar dengan timbangan. Tapi, takaran
yang digunakan biasanya menggunakan ukuran jari tangan. Biasanya, jari tengah
untuk isen (lengkuas), jari telunjuk
untuk kunyit (kunir), jari
manis untuk jae (jahe), dan jari kelingking
untuk cekuh (kencur).
Juara-juara
yang terpilih dalam lomba basa gede
ini diharapkan menghasilkan taste (rasa)
terbaik. “Kami rasa lomba dengan standar yang jelas ini sangat perlu mengingat basa gede merupakan dasar bumbu makanan
di Bali seperti membuat sate, babi guling, betutu dan lainnya,” ucapnya.
Namun, Adi
Arsana membantah jika lomba membuat basa
gede ini sebagai upaya menyamakan tradisi yang ada karena masing-masing
daerah di Bali memiliki tradisi yang berbeda-beda. “Kami tidak mau memaksakan
kehendak, harus mengikuti resep ini. Itu bukan menjadi tujuan dari lomba ini.
Tetapi, ini bisa dijadikan acuan bagi daerah-daerah lain termasuk negara lain
dalam membuat basa gede. Paling
tidak, ketika ada yang bertanya maka kita bisa berikan informasinya,” ujarnya. Ditambahkan,
resep yang dihasilkan dari lomba ini menjadi sumbangan ICA untuk Bali.
Juri lomba
memutuskan Chef I Wayan Sugiana,
peserta dari The Breezes Bali mendapat juara I, sedangkan juara II dan III
masing-masing diraih Chef I Wayan
Karsana (Harris Resort Kuta) dan Chef
Kadek Ritawan (Laguna Garden). (b.)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar