HUT ke-23 LPD Desa Adat Kedonganan
Peran LPD
Desa Adat Kedonganan sebagai penyangga adat dan budaya Bali di Desa Adat
Kedonganan sangat besar. Hal ini dapat dilihat dari kontribusi atau manfaat
yang diberikan LPD Kedonganan kepada krama
serta Desa Adat Kedonganan sejak lembaga keuangan ini berdiri tahun 1990 hingga
usia ke-23 tahun pada 2013 ini sudah mencapai Rp 15,3 milyar. Jika dirata-ratakan,
LPD Kedonganan memberikan kontribusi senilai lebih dari Rp 668 juta per tahun. Demikian
diungkapkan Ketua LPD Desa Adat Kedonganan, I Ketut Madra, S.H., M.M.,
serangkaian perayaan HUT ke-23 LPD Desa Adat Kedonganan, Senin (9/9).
![]() |
Puncak HUT ke-23 LPD Kedonganan, 9 September 2013 |
“Kontribusi
itu berwujud dana pembangunan kepada desa adat senilai Rp 9.414.058.200 dan
dana sosial senilai Rp 1.981.542.088, serta sumbangan lainnya untuk penguatan
adat dan budaya Bali senilai Rp 3.978.452.479,” beber Ketut Madra.
Dana
pembangunan sepenuhnya diterima Desa Adat Kedonganan yang digunakan untuk
kegiatan parhyangan, pawongan dan palemahan sesuai program desa adat. Dana sosial dimanfaatkan untuk
berbagai kegiatan, seperti punia
ubon-ubon pura kahyangan tiga,
undangan bazaar STT se-Desa Adat Kedonganan, punia beras pemangku dan kelian banjar, punia/tirtha yatra
pura sad kahyangan di Bali, punia/tirtha
yatra pura di luar Bali, kesehatan pemangku, bantuan bagi warga cacat,
pembinaan sekaa gong remaja dan anak-anak, pembinaan STT, pembinaan olah raga
serta pembinaan seni dan budaya. Selain itu, LPD Kedonganan juga memberikan
sumbangan lainnya dalam bentuk bantuan langsung kepada krama maupun melalui program. Sumbangan lainnya itu, di antaranya
santunan kematian, ngaben dan nyekah masa, dana pembinaan banjar/STT/PKK
banjar, dana rapat banjar, tali kasih kepada mantan prajuru, kelian dan
kepala lingkungan, bantuan beasiswa bagi anak yang orang tuanya kurang mampu,
beasiswa prestasi, punia ke merajan/sanggah, dadia/paibon serta program daging babi gratis
saat hari raya Galungan.
Di luar itu,
LPD Kedonganan juga berkontribusi serta menjadi penyokong utama kegiatan
pembangunan fisik di desa adat, seperti pengaspalan jalan desa (1990), renovasi
Pura Dalem Kahyangan (1992), renovasi Pura Segara (1998), renovasi Pura
Penataran (2000), renovasi gedong ratu ayu (2003), renovasi wantilan Palguna
Pura (2004), pendirian TK Dharma Putra (2005), Pasar Desa Adat Kedonganan
(2007) serta Bimbingan Belajar Widya Wijaya (2010).
Menurut Perda
LPD, kewajiban LPD hanyalah memberikan dana pembangunan kepada desa adat selaku
pemilik sebesar 20% serta menyisihkan 5% laba untuk dana sosial. Selama 23
tahun, laba yang diraih LPD Kedonganan tercatat Rp 47.070.291.000. Jika
mengikuti ketentuan itu, semestinya LPD Kedonganan mengeluarkan dana
pembangunan dan dana sosial Rp 11,7 milyar. Namun, kontribusi LPD Kedonganan
melebihi apa yang diatur dalam Perda.
“Orientasi
LPD memang bukan semata-mata laba yang tinggi, tapi labda yakni sukses krama
dan desa adat dalam mempertahankan adat dan budayanya. Selain itu, bagaimana
LPD dirasakan kehadiran dan manfaatnya bagi krama
dan desa adat,” kata Ketut Madra.
Ketua Panitia
HUT ke-23 LPD Desa Adat Kedonganan, Drs. I Wayan Suriawan menjelaskan serangkaian
HUT ke-23 pihaknya menggelar berbagai kegiatan yang sebagian besar melibatkan
generasi muda. Kegiatan yang digelar di antaranya untuk bidang pendidikan
berupa tes beasiswa prestasi serta lomba cerdas cermat yang diikuti anak-anak
SD se-Kelurahan Kedonganan. Selain itu diserahkan juga beasiswa bagi anak-anak
dari keluarga kurang mampu. Dalam bidang sosial, LPD kembali melaksanakan
program rutin tiap tahun, yakni pemberian santunan kepada krama yang mengalami cacat fisik serta pemberian tali kasih kepada
para mantan prajuru dan pengurus
desa.
Untuk bidang
olahraga digelar pertandingan sepak bola, bulutangkis dan bola voli. Sementara
di bidang seni digelar lomba membuat klakat,
lomba memakai busana adat ke pura, dan lomba membuat canang sari antarsiswa SD se-Desa Adat Kedonganan. Ada juga lomba
membuat penjor, sampian penjor dan sanggah
cucuk serta lomba kendang tunggal dan tari jauk manis antar-sekaa teruna se-Desa Adat Kedonganan.
Berbagai
kegiatan itu sudah dilaksanakan sejak 18 Maret 2013 berupa tes beasiswa
prestasi. Kegiatan HUT diakhiri dengan jalan santai pada Minggu (8/9) serta puncak
perayaan pada 9 September 2013 yang diisi dengan syukuran dan undian berhadiah
bagi penabung, deposan dan debitur. Pada puncak acara juga diisi pementasan
janger yang melibatkan para sekaa teruna (ST) se-Desa Adat Kedonganan. (b.)
Kontribusi/Manfaat
LPD yang Diberikan LPD Kedonganan
Kepada
Krama dan Desa Adat Kedonganan
(1990-2013)
1. Dana
Pembangunan
|
9.414.058.200
|
2. Dana
Sosial
|
1.981.542.088
|
3.
Sumbangan Lainnya
|
|
-
Santunan
kematian bagi krama (2002—2012)
|
433.000.000
|
-
Ngaben dan nyekah masa (2006, 2009, 2012)
|
1.833.365.679
|
-
Dana
pembinaan banjar/STT/PKK banjar (2007—2012)
|
720.000.000
|
-
Dana
rapat banjar (2007—2013)
|
65.160.000
|
-
Tali
kasih kepada mantan prajuru, kelian dan kepala lingkungan
(2006—2013)
|
72.470.000
|
-
Santunan
orang cacat (2005—2013)
|
24.041.800
|
-
Bantuan
beasiswa bagi siswa yang orang tuanya kurang mampu (2002—2013)
|
72.415.000
|
-
Beasiswa
prestasi (1998—2013)
|
96.600.000
|
-
Punia
merajan/dadia/paibon
(2009—2013)
|
286.000.000
|
-
Program
daging babi Galungan (2012—2013)
|
375.400.000
|
Jumlah
|
15.374.052.767
|
Perkembangan LPD
Kedonganan
Per 31 Juli 2013
(dalam Ribuan Rupiah)
Aset
|
218.496.044
|
Tabungan
|
99.494.955
|
Deposito
|
82.418.700
|
Kredit
|
166.318.451
|
Modal
|
28.427.962
|
Laba
|
4.555.193
|
Jumlah Penabung
|
10.777 orang
|
Jumlah Deposan
|
658 orang
|
Jumlah Debitur
|
1.857 orang
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar